Ratu dari Britania Raya dan Irlandia
Victoria mengenakan mahkota berlian
kecilnya, Foto oleh Alexander Bassano, 1882
------------------------
Victoria
(Alexandrina Victoria; lahir di Istana Kensington, London, Inggris, 24 Mei 1819
– meninggal 22 Januari 1901 pada umur 81 tahun) adalah Ratu dari Britania Raya
dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Ratu India dari 1 Januari 1877, hingga
wafatnya pada 1901.
Pemerintahannya
berlangsung lebih dari 63 tahun, lebih lama dari raja atau ratu Britania
manapun. Victoria berhasil mempertahankan keberadaan sistem monarki di Inggris
dan menjadikannya sebagai institusi politik seremonial. Susilo, Taufik Adi.
Ensiklopedi Pengetahuan Dunia Abad 20. Javalitera. Yogyakarta 2010. Halaman
25-26</ref> Pada masa pemerintahan itula, aksi represi terhadap rakyat di
kawasan-kawasan koloni Inggris meningkat secara signifikan. Pemerintahan
Victoria ditandai oleh ekspansi
besar-besaran dari Imperium Britania. Zaman
Victoria adalah puncak dari Revolusi Industri, suatu masa perubahan sosial,
ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada masa tersebut,
Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara adi kuasa yang
digjaya. Victoria, yang hampir sepenuhnya berdarah Jerman (kecuali dari
leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari
James I), adalah ratu terakhir dari Dinasti Hanover; penggantinya, Raja Edward
VII berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.
Awal
kehidupan
Ayah
Victoria, Adipati dari Kent dan Strathearn, adalah putra keempat dari Raja
George III dan Ratu Charlotte. Ibundanya adalah Putri Victoria dari
Saxe-Coburg-Saalfeld. Anak sulung George III, Pangeran Wales (kelak Raja George
IV), hanya mempunyai seorang anak, Putri Charlotte Augusta dari Wales. Ketika
Putri Charlotte Augusta meninggal dunia pada 1817, anak-anak lelaki Raja George
III yang belum menikah berebutan menikah dan mendapatkan anak untuk menjamin
garis keturunan mereka. Pada usia 50 tahun, Adipati dari Kent dan Strathearn
menikahi Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld, saudara perempuan dari duda
Putri Charlotte Pangeran Leopold dari Saxe-Coburg-Saalfeld dan janda dari Karl,
Pangeran dari Leiningen.
Victoria,
anak tunggal dari pasangan itu, dilahirkan di Istana Kensington, London pada 24
Mei 1819. Ia dibaptiskan di Ruang Cupola dari Istana Kensington pada 24 Juni
1819 oleh Uskup Agung Canterbury (Charles Manners-Sutton), dan orang tua
baptisnya adalah Prince Regent, Kaisar Alexander I dari Russia (untuk
menghormatinya, ia diberikan nama pertama sesuai dengan Kaisar Alexander), Ratu
Charlotte dari Württemberg dan Janda Adipati dari Saxe-Coburg-Saalfeld. Meskipun
dibaptiskan dengan nama Alexandrina Victoria, sejak lahir ia secara resmi
disebut Yang Mulia Putri Victoria dari Kent. Pada 1839, sepupu Victoria,
Albert, seorang pangeran dari Jerman, datang ke Inggris dan lima hari kemudian,
ia dilamar oleh Ratu Victoria.[1] Albert menerimanya dan mereka menikah pada
Februari 1840. Pasangan ini memmiliki sembilan anak, di antaranya Raja Edward
VII. Setelah kematian Victoria, kekuasaan Imperium Inggris di bawah
kepemimpinan Raja Edward VII semakin melemah.